
Dari sekian banyaknya para pesepakbola asing yang merumput di Liga Indonesia, Ilija Spasojevic merupakan salah satu pemain asing yang saat ini resmi menjadi WNI alias Warga Negara Indonesia. Ya, pemain bertubuh tinggi menjulang ini memang banyak berkontribusi di Liga Indonesia, sehingga pelatih Timnas Indonesia yang pada waktu itu (Simon McMenemy) kepincut dengan gaya bermain Ilja Spasojevic. Meski sekarang kursi kepelatihan timnas senior berada di bawah kendali Shin Tae Yong, namun Ilja Spasojevic masih tetap menjadi ujung tombak bagi timnas Indonesia. Nah, untuk mengenal lebih jauh lagi tentang sosok Ilja Spasojevic, mending kita simak saja langsung ulasannya di bawah ini.
Karir Ilja Spasojevic
Ilja Spasojevic lahir pada 11 September 1987 di Bar, SFR Yugoslavia atau yang sekarang ini adalah Serbia – Montenegro. Ia memiliki tinggi badan 187 cm dengan posisi striker yang saat ini bermain di Bali United. Seperti yang dilansir dari bolanusantara.com, Ilja Spasojevic mengawali karirnya di Liga Serbia yakni klub Vojvodona.
Memasuki tahun 2005, ia hijrah ke klub legendaris di Serbia yang bernama Sutjeska Niksic. Selama membela klub tersebut, Spasojevic berhasil mencetak sebanyak 7 gol dari 17 penampilannya. Selang satu tahun (musim 2006), Ilja Spasojevic memutuskan untuk memperkuat CSK Pivara yang berhasil mencetak 9 gol dari 18 pertandingan.
Pada musim 2007, Spasojevic menandatangani transfer pemain dengan mantan juara UEFA Cup Winner’s Cup, yakni Dinamo Tbilisi dari Georgia. Hingga tahun 2009, Ilja Spasojevic memang banyak menghabiskan karirnya pada klub-klub asal negaranya. Memasuki tahun 2010, barulah ia mencicii atmosfer sepakbola Yunani dengan bergabung ke Trikala.
Setelah puas mencicipi atmosfer sepakbola Yunani, Ilja Spasojevic pun ingin merasakan atmosfer sepakbola di Asia. Ia pun bergabung dengan Bali Devata pada musim 2011 yang berhasil mencetak 8 gol dalam setengah musim. Masih pada tahun yang sama, Spaso merapat ke PSM Makassar hingga musim kompetisi 2013.
Setelah itu ia bergabung dengan Mitra Kukar (2013), Persisam Samarinda (2013 – 2014), Persib Bandung (2014 – 2015), Melaka United (2015 – 2017), Bhayangkara FC (2017), dan Bali United (2018 – 2020).